Skip to main content

Rinny Ayu Purwaningsih : Dari Boedoet ke Penjuru Dunia


Hi, nama saya Rinny Ayu Purwaningsih. Mungkin waktu SMA saya lebih dikenal dengan nama Rinny Ayu atau Neneq (panggilan teman teman dekat saya).

Saya angkatan ’92. Selama di Boedoet saya di kelas 1-7, 2 Fis 1 dan 3 Fis 4.
Setelah lulus Boedoet tahun 92 saya melanjutkan kuliah di Universitas Parahyangan Bandung Jurusan FISIP HI. Di tahun ke 4 saya mencoba untuk melamar menjadi pramugari Cathay Pacific karena saat itu mereka sedang merekrut pramugari dari Indonesia untuk base di Hong Kong. Dari hobby awal saya yang senang traveling saya pikir pekerjaan ini menarik. Kebetulan diterima dan saya berangkat ke Hong Kong akhir Februari 1996. Jadi semenjak tahun 1996 sampai sekarang saya bekerja sebagai Flight Attendant di maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific Airways. Posisi saya sekarang adalah Flight Purser dimana saya yang in-charge dengan service di Economy Class dan in-charge dengan dapur makanan (galley) di Business Class dan First Class.

Banyak orang yang mengira pekerjaan pramugari itu glamour dan gampang karena mereka mengira pekerjaan kita cuma jalan jalan dan belanja di luar negeri atau cuma bekerja dalam waktu penerbangan yang cuma beberapa jam. Perkiraan itu ada benar dan ada salahnya, saya pun mengira pada awalnya pekerjaan ini sangat gampang. Tetapi saat saya memasuki training selama 2 bulan, saya baru mengerti kalau untuk menjadi pramugari itu tidak segampang yang orang orang kira. Pertama, training yang harus saya jalankan adalah safety training yang sangat ketat karena Cathay Pacific sangat menekankan bahwa “Safety is Our Priority”. Bahan pelajaran yang harus saya pelajari sangat banyak dan banyak tes yang juga harus kita lewati. Mulai dari Evacuation Procedure, Emergency Equipments yang ada di pesawat dan cara penggunaannya, First Aid Procedure, Fire Fighting Technique, CPR dan Handling Disruptive Passenger. Kalau kita bisa lolos dari tes Safety itu baru kita bisa melanjutkan ke Inflight Service Training dimana kita belajar handling difficult passengers, Service Etiquette, Food and Beverage, Grooming (cara berdandan) dan Service Language. Setelah semua lolos baru kita dikasih probation terbang selama 6 bulan dan setelah itu menjadi permanent staff.


Gaya hidup pramugari pun tidak se glamour seperti yang kelihatan dari luar. Pekerjaan kita butuh fisik yang kuat dan juga tidak jijik an karena harus membersihkan toilet, dapur dan kabin atau membersih kan muntah penumpang saat penerbangan. Biarpun kita selalu traveling tapi jam terbang kita yang berbeda dengan jam kerja orang orang umumnya sangat butuh penyesuaian dan time organization yang baik. Penerbangan ke Eropa umumnya adalah jam 11 malam dengan jam terbang kira kira 12 jam, penerbangan ke Australia umumnya malam jam 9 malam atau pagi jam 7 dengan jam terbang 7-9 jam. Penerbangan ke Amerika antara jam 7 pagi, jam 2 siang atau jam 10 malam dengan jam penerbangan 12-16 jam sedangkan penerbangan ke wilayah Asia bisa cuma turnaround yang berarti pulang pergi atau menginap semalam. Biasanya setelah kita sampai di tempat tujuan, hal pertama yang kita ingin lakukan adalah tidur karena pekerjaan ini sangat melelahkan. Walaupun ada waktu untuk berjalan jalan tapi waktu itu tidak terlalu banyak setelah dikurangi jam istirahat kita. Belum lagi ditambah dengan mengangani penumpang penumpang yang menyebalkan dan demanding. Sangat makan hati.

Tetapi walau bagaimana pun kerasnya pekerjaan sebagai pramugari ini dna setelah menjalani nya selama 16 tahun lebih, saya masih mencintai pekerjaan saya. Karena sebagaimana pun beratnya pekerjaan ini setelah penerbangan itu selesai masalah yang ada di pesawat pun selesai, tidak ada masalah yang saya bawa balik ke rumah. Walaupun kita terbang dengan crew yang tidak kita suka atau bertemu dengan penumpang yang sulit, setelah penerbangan selesai ya kita tidak usah pusing karena toh tidak akan bertemu lagi dengan mereka. Lain hal nya dengan yang bekerja di kantor. Dan untuk saya menangani  penumpang yang sulit merupakan tantangan sejauh mana saya bisa membalikan situasi. Selain keuntungannya bisa traveling saya senang bisa bertemu dengan orang orang yang berlatar belakang dan berbudaya yang berbeda. Tentunya sebagai wanita umumnya yang suka berbelanja, pekerjaan ini sangat menyenangkan. Saya bisa membeli barang barang yang saya perlukan di seluruh dunia.

Saya sudah menikah dan punya dua anak perempuan berumur 8,5 tahun dan 2 tahun dan tinggal di Hong Kong. Suami saya juga pramugara. Kita masuk Cathay Pacific hampir dalam waktu yang bersamaan. Saya bertemu dia waktu masa training jadi kita sudah bersama sama selama kita di Hong Kong 16 tahun ini. Suami saya asalnya dari Malaysia dari campuran keluarga Chinese Irish Portugese dan Filipino. Senang dan susahnya mempunyai suami di pekerjaan yang sama adalah senangnya kita bisa terbang bareng dan traveling bareng bareng. Susahnya adalah kalau jadwal terbang kita yang tidak barengan apalagi setelah kita punya anak, selalu jadwal terbangnya tidak pernah kita sama kan karena kita mau ada salah satu dari kita yang ada di Hong Kong untuk mengawasi anak anak. Dan semenjak tahun 2008 adik saya yang paling kecil juga mengikuti jejak saya di Cathay Pacific. Jadi saya merasa lebih nyaman kalau pun harus terbang meninggalkan anak anak karena ada tante nya anak anak yang bisa ikut menjaga anak anak.

Suka duka saya tinggal di negeri orang adalah sukanya mungkin tidak pernah harus menghadapi kemacetan saat pergi dan pulang kerja karena dari rumah saya ke kantor saya hanya perlu waktu 5-10 menit. Tinggal di Hong Kong semuanya sangat cepat dan efisien. semua bisa dilakukan lewat telepon atau lewat internet. Sangat convenient. Dan Hong Kong termasuk negara yang kriminilitasnya sedikit jadi sangat aman walaupun pencopet tetap ada ya. Dukanya adalah susahnya mencari makanan seperti ketoprak, lontong sayur, bubur ayam, es doger dan masih banyak daftar lainnya yang terlalu banyak untuk saya sebutkan. Jauh dari orang tua dan keluarga besar juga menurut saya bagian dari duka nya. Semenjak saya tinggal di luar negeri value keluarga sangat besar dimata saya.

Walaupun saya tinggal di luar negeri selama 16 tahun ini bukan berarti hubungan saya dengan teman teman terutama teman teman Boedoet terputus begitu saja. Di saat tahun tahun awal saya di Hong Kong kalau saya pulang ke Jakarta saya selalu menghubungi teman teman saya untuk ngumpul ngumpul bersama. Dan itu pun masih saya jalin sampai sekarang. Dengan adanya Facebook jaringan teman teman lama makin terbuka. Dan komunikasi pun menjadi lebih mudah. Untuk menguatkan tali silaturahmi itu saya terinisiatif untuk membuat FB group untuk Boedoet ’92 yang sekarang dijalankan oleh Iim, Dian, Rully Dika, Bustomi dan teman teman saya lainnya. Saya sangat senang untuk bisa bertemu kembali dengan teman teman lama, kakak kakak kelas dan adik adik kelas lainnya.
Saya tidak cuma mencoba bertemu dengan teman teman yang ada di Jakarta saja. Seperti Erna Razali yang saat ini tinggal di Los Angeles pun saya kunjungi setiap saya terbang ke L.A. Juga Aji Pamungkas dan Ichan (Lesanti Adnan) yang tinggal di Sydney pun pernah saya kunjungi. Restafani Hulu yang tinggal di Vancouver. Walaupun saya belum sempat mengunjungi Miranda yang tinggal di Brisbane tapi pasti suatu saat kalu saya terbang kesana pasti akan ketemuan. Saat kita ketemuan biasanya kita suka bernostalgia saat masa masa SMA kita dari kejadian kejadian yang lucu dan memalukan atau menyebalkan sampai kejadian yang bikin kita senang dan berharap bisa kita putar balik waktu untuk kembali ke masa masa yang penuh kenangan itu.

Senang sekali saya sudah berbagi cerita tentang kehidupan saya. Kalau tertarik melihat kehidupan saya dalam bentuk foto bisa follow instragram saya dengan username @rinny4yu. My life in a picture.

Sumber: ikaboedoet.com

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi IKA BTOT 19A

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI IKATAN ALUMNI BOEDOET TOT 19A (IKA BTOT 19A) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang, serta diiringi kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai alumni SMA Negeri 1, STM/SMK Negeri 1, ex.STM Negeri 5 (kini SMK Negeri 4), ex.STM PGRI 4 (kini SMK PGRI 10), ex.STM PGRI 5 (kini SMK PGRI 11) dan berdomisili di jalur Bis ex.Patas Mayasari Bhakti 19A jurusan Pasar Baru - Kalimalang. Yang dahulu atau kini sekolah-sekolah tersebut berkedudukan di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat dalam usaha pengabdian kepada almamater khususnya dan masyarakat serta bangsa pada umumnya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka dengan itikad luhur demi terwujudnya cita-cita tersebut, dibentuklah suatu organisasi dengan nama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A. BAB I NAMA, WAKTU dan TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A, disingkat IKA BTOT 19A. 2. IKA BTOT 19A d