Skip to main content

Perjalanan Hidup Akbar Muriawan, Hijrah dari Preman STM Boedoet Jadi Mujahid Fi Sabilillah

Akbar Muriawan alias Donal
Abu Abdullah, adik Akbar Muriawan menyesalkan perlakuan pihak Lapas Cianjur terhadap kakaknya. Pasalnya, pihak keluarga baru mengetahui Akbar sakit, setelah ia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma.

“Sebelumnya dia kan pernah masuk rumah sakit waktu di Rutan Mako Brimo, waktu itu kondisinya sudah membaik. Tapi langsung tiba-tiba dia dipindah ke Lapas Cianjur. Mungkin tanpa ada pemberitahuan kalau dia punya riwayat penyakit. Tertnyata kita dapat kabar dia masuk rumah sakit dalam kondisi parah,” ujarnya kepada relawan IDC Jum’at (25/9/2015).

Meski demikian, Abu Abdullah sadar bahwa semua ini atas kehendak Allah. Ia ikhlas menerima takdir wafatnya sang kakak tercinta.

Sementara itu, ada yang unik dan menarik dari perjalanan hidup seorang Akbar Muriawan menurut kesaksian Abu Abdullah. Pria berbadan ramping itu dulunya ternyata dikenal sebagai preman yang disegani.

Akbar sebelumnya pernah bersekolah di sebuah tempat yang cukup dikenal luas kalangan pelajar sebagai sekolah angker, STM Boedi Oetomo (Boedoet).

“Dia pernah sekolah di Boedoet, angkatan tahun 1998” kata Abu Abdullah, kakak Akbar Muriawan.

Bahkan, sebagai pelajar kala itu, Akbar dikenal dengan nama Donal, jagoan Boedoet yang sering terlibat tawuran. Akibat ulahnya itu, ia sempat mencicipi hotel prodeo. Namun, justru dari tempat itulah titik balik perjalanan hidup Akbar Muriawan dimulai.

“Awalnya dia orang sempat bergelut di dunia antah berantah, lalu kita bertemu dengan seseorang yang mengajarkan ilmu agama. Dari situlah dia mulai menggali ilmu dan menemukan makna tauhid,” ungkapnya.

Subhanallah, seketika itu, Akbar Muriawan, ‘jebolan’ STM Boedoet, selepas keluar dari penjara, berubah menjadi sosok yang alim. Ia bahkan sempat mengajar ngaji di lingkungan tempat tinggalnya di Cipayung, Jakarta Timur.

Hingga akhirnya, Akbar ditangkap pada Selasa (24/6/2014), namun kali ini bukan karena tawuran, tetapi lantaran perjuangannya membantu para mujahidin.

“Yah sampai akhirnya karena resiko perjuangan, dia ditangkap Densus 88,” imbuhnya.

Namun, baru setahun lebih Akbar mendekam di penjara, Allah Ta’ala memanggilnya. Ia tutup usia saat menjalani vonis zalim pengadilan thaghut 3 tahun 4 bulan penjara lantaran aktivitas jihadnya.

Keluarga berharap, semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosanya, menerima amal shalihnya dan memasukkan Akbar Muriawan dalam barisan para syuhada.

Ayo Bantu Anak Yatim

Akbar Muriawan meninggalkan seorang istri, Ummu Hafshoh dan dua orang anak yang masih kecil; Humairo Hafsyah Az-Zahro dan Salamah Asy Syahidah. Kedua putri Akbar Muriawan kini menjadi yatim selepas kepergian sang ayah. Humairo Hafsyah Az-Zahro, kini sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tauhid dan Penghafal Al-Qur’an di Bogor, sementara adiknya Salamah Asy Syahidah selepas TK juga akan masuk pesantren.

Karena anak-anak Akbar Muriawan kini berstatus yatim dan masih butuh bantuan biaya sekolah, maka mereka menjadi tanggung jawab kaum Muslimin. Insya Allah mereka akan dimasukkan dalam program CINTA YATIM SYUHADA, yaitu santunan keluarga yatim syuhada dan mujahid.

Santunan disampaikan dalam bentuk bantuan mukafaah (living cost), bantuan pendidikan/beasiswa di pesantren dan sekolah Islam, pelatihan keterampilan, bantuan darurat dan permodalan usaha.

Mari bantu keluarga yatim syuhada dan mujahidin. Dengan menyantuni anak-anak yatim syuhada, para dermawan akan meraih fadilah (keutamaan) yang sangat besar, yaitu berpahala jihad karena mengurusi keluarga mujahidin, sekaligus mendapat jaminan masuk surga bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedekat dua jari:

عن سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا )) وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Artinya: Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Rasulullah bersabda, “Saya dan penanggung kehidupan anak yatim di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan dua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah. [HR. Al-Bukhari]

Sumber: Panjimas.com

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat ...

Dipl. Ing.Bambang Prayitno Soeroso, Jogya Water Park Bay Sebagai Obyek Wisata Modern Kelas Dunia

Ceria, Cerdas dan Energik, inilah kesan pertama dari Mas  Bambang  Soeroso, alumni SMA 1 Jakarta tahun 1970 saat ditemuwicarai di kantornya di bilangan Bakrie Epicentrum, Jakarta Selatan. Pria yang akrab dipanggil  Bambang  ini lahir dikota Gudeg, Yogyakarta pada 8 oktober 1951. Ia mewakili Propinsi Bengkulu sebagai peringkat pertama dengan perolehan 155.650 (20,56%) suara. Ia menyadari tantangan sebagai anggota DPD. Menurutnya, tantangan itu adalah mendobrak pengebirian peran dan kewenangan DPD sebagai lembaga penyeimbang sistem dua kamar dan sebagai a golden bridge perjuangan aspirasi dan kepentingan masyarakat ditingkat nasional dalam ikut menentukan kebijakan pembangunan daerah secara integral dan berkesinambungan. Di Maguwo, dekat stadion gelanggang olah raga, dan dekat juga ke lapangan terbang Adisucipto, di areal seluas 136 hektar sedang dibangun sebuah Proyek Teluk Taman Air, atau Jogya Water Park Bay, yang luar biasa besar dan megah, menandingi proy...

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi IKA BTOT 19A

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI IKATAN ALUMNI BOEDOET TOT 19A (IKA BTOT 19A) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang, serta diiringi kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai alumni SMA Negeri 1, STM/SMK Negeri 1, ex.STM Negeri 5 (kini SMK Negeri 4), ex.STM PGRI 4 (kini SMK PGRI 10), ex.STM PGRI 5 (kini SMK PGRI 11) dan berdomisili di jalur Bis ex.Patas Mayasari Bhakti 19A jurusan Pasar Baru - Kalimalang. Yang dahulu atau kini sekolah-sekolah tersebut berkedudukan di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat dalam usaha pengabdian kepada almamater khususnya dan masyarakat serta bangsa pada umumnya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka dengan itikad luhur demi terwujudnya cita-cita tersebut, dibentuklah suatu organisasi dengan nama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A. BAB I NAMA, WAKTU dan TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A, disingkat IKA BTOT 19A. 2. IKA BTOT 19A d...