Nanang Wahyudi, Bisnis Bermula Dari Tempat Kosan

KAMAR DESAIN awal namanya, itulah awal mula bisnis desain ini bisa berkembang dengan pesat. Mulai tahun 2004 awal mula berdiri sebuah bisnis Creative Boutique, dan mulai beroperasi secara aktif dipertengahan tahun 2005. Dari tempat kosan di jalan Kober – Depok – Jawa Barat inilah cikal bakal mulai merintis bisnis. Nanang Wahyudi begitu sebutan namanya, beliau lahir di Jakarta yang merupakan lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI. Nanang yang sudah dianugerahi seorang anak, pernah juga melanjutkan kuliah S2-nya di UI namun drop-out di semester pertama. Walaupun meninggalkan sekolah S2-nya Nanang tidak menyerah dan kemudian terus mengibarkan sayap usahanya. Awalnya mendirikan Kamar Design, Nanang dibantu 4 (empat) rekan-rekannya dan  menggunakan modal uang dari salah satu pendiri tersebut.

Klien pertama Kamar Desain merupakan mantan perusahaan tempat Nanang dulu bekerja, Unilever, dari sana kemudian usaha itu berkembang dan mendapatkan pekerjaan dari beberapa perusahaan klien lainnya. Nanang bersama rekan-rekannya itu mulai mengerjakan sendiri seperti : mendesain, mengurus tagihan dan mencari orderan. Ketika pekerjaanya bertambah banyak, Nanang mulai berpikir untuk merekrut orang satu per satu untuk dijadikan karyawannya.

Dengan perkembangan yang terus menanjak, ketika pada tahun 2009, Nanang memindahkan lokasi usahanya ke Jalan Margonda Raya dan sekaligus mengganti merek dari Kamar Design menjadi Dampu Design. Hal ini sekaligus merubah bentuk badan usahanya dari CV menjadi Perseroan Terbatas (PT). Ketika ditanya spesialisasi produksinya mengenai apa saja? “Basically semua jenis pekerjaan desain grafis kami lakukan. Hanya jika
ditanya spesialisasinya, Dampu Design merupakan desain agency yang memiliki keahlian khusus di bidang desain kemasan”, jawab Nanang yang kini berdomisili di Depok.

“Pengembangan bisnis dilakukan bertahap. Dari awalnya semua dikerjakan sendiri, kemudian mulai dibuat sistem lewat penataan struktur organisasi, job desc masing-masing posisi, kemudian pembuatan SOP
untuk setiap proses kerja. Dengan demikian ketika kebutuhan akan SDM muncul, kriteria yang dibutuhkan dan posisi yang akan diisi sudah dapat diketahui. Untuk pengembangan klien kami lebih banyak melakukan
komunikasi personal dengan klien-klien kami. Dengan begitu kami banyak dibantu oleh klien klien yang puas dengan layanan desain kami, dan menyebarkannya kepada rekan lain yang membutuhkan. Selain itu kami
juga aktif mengupdate akun sosmed kami agar calon klien terus update dengan perkembangan usaha dan layanan Dampu Design“, tambah Nanang yang lahir di tahun  1974 dalam strategi manajemen SDM dan pemasarannya.

Nanang yang lulus SMA Negeri 1 Jakarta ini (Boedoet Angkatan 1992), mengutarakan bahwa Dampu Design menyasar target klien dari perusahaan menengah sampai multinasional. Karena targetnya B to B, mereka melakukan komunikasi lewat company profile dan melakukan credential meeting ke perusahaan calon klien. Mulai tahun lalu, Dampu Design mulai fokus juga untuk menggarap pasar ASEAN selain pasar Indonesia, mengingat beberapa klien dari negara ASEAN sudah mulai memercayakan penggarapan desainnya ke
Dampu Design.

Saat ini Dampu Design sudah memiliki hampir 30 orang karyawan, dalam rangka menjaga keharmonisan antar karyawan. Dampu Design sering mengajak para karyawannya menggelar acara family gathering setiap tahunnya, awayday kreatif seperti membatik, pembuatan gerabah. Lalu secara mingguan mengadakan acara olahraga bersama dan juga acara bersama dihari besar yang dilakukan tiap tahunnya.

Hasil desain yang sudah mereka kerjakan diantaranya desain logo Holcim Solusi Rumah, desain kemasan Indomie Taste of Asia, Kemasan Pop Mi, Kemasan private label Alfamart, dan banyak lagi. Klien kami antara
lain Unilever Indonesia, Unilever Singapore, Unilever Vietnam, Indofoods, Alfamart, Mayora, Prodia, dan lain-lain. (Disadur dari UKMSukses.com)

Sumber: ikaboedoet.com