Skip to main content

KOMJEN POL (Purn) Drs. Adang Daradjatun : “Mutiara Meskipun dalam Lumpur Tetaplah Mutiara”



Senin, 28 September 2015, waktu hampir menunjukkan pukul 22.00 WIB. Kami tiba di Pong Me ! Ping Pong Cafe, sebuah cafe bertemakan olah raga tenis meja. Malam itu cafe sangat penuh pengunjung. Kami bertemu dengan Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Drs. Adang Daradjatun, disela-sela perayaan ulang tahun istri beliau, Ibu Nunun Nurbaeti.
Saya ditemani Henk (B-85), Mona (B-83) dan Ardi (B-94), berkesempatan menyantap hidangan yang telah disediakan tuan rumah. Tidak berapa lama datang Ketua Panitia Reuni Boedoet 2015 Mughi (B-88) dan Evy (B-84).
Setelah lepas dari pukul 23.00 WIB, kami menuju lantai tiga, untuk memulai wawancara dengan Bang Adang, begitu biasanya para alumni memanggilnya. Diusia 66 tahun, beliau terlihat masih sangat sehat dan energik.
“Sampai sekarang saya masih Ketua Remaja Kebayoran tahun 60an”, ujarnya membuka percakapan.
Mantan Wakapolri ini, pernah mengenyam pendidikan SD di Gandaria dan SMP di Mayestik, Jakarta Selatan. Sebelum melanjutkan sekolah ke Boedoet pada 1967.Beliau menjalani masa SMA di Boedoet selama 2,5 tahun. “Saya disuruh ayah pindah ke SMA 3 Bandung, jadi setengah tahun terakhir saya selesaikan di Bandung,” kenangnya.
Selama 2,5 tahun di Boedoet, beliau punya pengalaman mengesankan. “Kita main dadu di Pasar Baru begitu kalah duitnya diambil lagi, terus berantem sama STM sebelah, Siliwangi kita pegang, kalau berantem diadu satu-satu. Kita juga suka beli sepatu Beatles di Paseban,” kenang salah satu tokoh yang mempelopori mundur dari jabatan publik saat menjadi Cagub DKI Jakarta 2007.
“Guru yang galak Pak Jamalus dan Guru Bahasa Inggris, tapi saya sering kabur, sampai hari ini Inggris saya kacau. Sebetulnya hampir semua guru favorit karena bagus dan disiplin. Guru yang masih ada seperti Pak Darwin, suka kita undang ke acara reuni,” cerita beliau.
“Saya pernah mimpin genk motor dari Kebayoran lawan anak Menteng, dari Bapenas masuk Teuku Umar balik lagi, terus balapan, di uber sama polisi tapi nggak ketangkep. Pada suatu saat di perempatan kita ditunggu kavaleri, dicegat tankketangkep, digebuk pake popor senapan, dibawa ke Situ Lembang dicelup, begitu kepala naik, ‘pletak’ dihajar popor senapan,” cerita beliau terkekeh.
“Saat lulus Akabri, jadi Kapolsek dipanggil Pak Anton Sujarwo, tes IQ untuk jadi ajudan Jenderal Panggabean, eh ketemu sama tentara yang dulu nangkep di perempatan,” lanjut beliau sambil tertawa geli.
“Bapak saya Jaksa Tinggi Jawa Barat, Jaksa Tinggi selalu jadi penyantun seluruh universitas di Jawa Barat. Orang tua jaman dulu itu yang jadi kebanggaannya, kalau anak jadi dokter atau insinyur. Termasuk bapak saya,” ucap beliau.
“Waktu itu di Boedoet, saya lagi main bola, ada jaksa ke sekolah. Lha ngapain jaksa ke sekolah, pikir saya. Eh nggak taunya babe gue, waduh kacau,” ucap beliau lagi
Begitu balik, “Dang sini ! Siap-siap ke SMA 3 Bandung,” perintah bapaknya saat itu.
Bapaknya ingin beliau jadi dokter atau insinyur. Bapaknya ingin Ia masuk ITB atau Unpad. Tetapi Ia bersikeras tetap ingin jadi Polisi. Maka saat ia beragkat ke Magelang untuk tes, diantara teman-temannya, hanya ia yang tidak diantar oleh bapaknya ke stasiun, karena bapaknya tidak setuju.
“Segalak-galaknya orang tua, begitu saya bawa tanda lulus tes, saya taruh di meja kerja orang tua, bapak nangis juga, akhirnya malah bapak yang pilihkan saya ke Akmil Sukabumi daripada ke Magelang,” kenang peraih bintang satu termuda di angkatannya.
“Waktu pelantikan pertama kali jadi prajurit taruna, bapak datang dan nangis juga,” beliau melanjutkan cerita.
Adang anak paling kecil dari 6 bersaudara. “Sampai hari ini saya paling tidak kuat tempat gelap, karena waktu kecil sering ditekan mukanya pakai bantal sama kakak-kakak,” kenang bapak dengan empat anak ini.
“Pendidikan harus membentuk intelektual, mental/spiritual dan fisik juga harus dijaga,” komentarnya terkait kondisi pendidikan saat ini.
“Jadi orang harus seneng bergaul, kemampuan leadership diasah, bisa kerja team work,” nasehatnya untuk generasi muda.
Bagi yang ingin menjadi polisi Ia berpesan, “Mulailah berolahraga hari ini, jangan merokok, belajar lebih baik.”
Ketika ditanya kenapa masuk politik, sedangkan politik banyak dipersepsikan kotor oleh masyarakat, anggota DPR dari PKS ini menjawab, “Cita-cita saya dalam hidup, ingin merwanai. Mutiara dalam lumpur tetaplah mutiara. Idealisme No. 1 .”
“Saya serahkan hidup saya kepada Allah SWT, tapi ingat kita harus berusaha dengan selalu bekerja keras,” Ia mengungkapkan filosofinya menutup wawancara yang selesai menjelang tengah malam. (Penulis : Mulle B-92).

RIWAYAT PENDIDIKAN
AKABRI                                      1971
PTIK                                            1980
SESPIMPOL                             1988
SESKO ABRI                             1994

RIWAYAT JABATAN
Inspektur Dinas Komando Sektor Kota 711 Jakpus  1971
Ajudan Menhankam Pangab  1976
Kapolsek Kebayoran Lama       1980
Wakapolres Jakarta Selatan      1984
Kapolda Maluku      2000
Koordinator Staf Ahli Kapolri     2001
Kepala Badan Pembinaan Keamanan Polri    2002
Wakil Kepala Kepolisian RI    2004
Anggota DPR-RI Komisi III dari F-PKS     2009-2014
Anggota DPR RI Komisi VI dari F-PKS    2015- sekarang

RIWAYAT ORGANISASI
Ketua Umum PABBSI (Persatuan Angkat Besi-Binaraga-Angkat Berat seluruh Indonesia).
Ketua Umum PDDI (Perhimpunan Donor Darah seluruh Indonesia)
Ketua Ikatan Remaja Kebayoran 60-an
Ketua Umum Simpay Wargi Urang

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat ...

Dipl. Ing.Bambang Prayitno Soeroso, Jogya Water Park Bay Sebagai Obyek Wisata Modern Kelas Dunia

Ceria, Cerdas dan Energik, inilah kesan pertama dari Mas  Bambang  Soeroso, alumni SMA 1 Jakarta tahun 1970 saat ditemuwicarai di kantornya di bilangan Bakrie Epicentrum, Jakarta Selatan. Pria yang akrab dipanggil  Bambang  ini lahir dikota Gudeg, Yogyakarta pada 8 oktober 1951. Ia mewakili Propinsi Bengkulu sebagai peringkat pertama dengan perolehan 155.650 (20,56%) suara. Ia menyadari tantangan sebagai anggota DPD. Menurutnya, tantangan itu adalah mendobrak pengebirian peran dan kewenangan DPD sebagai lembaga penyeimbang sistem dua kamar dan sebagai a golden bridge perjuangan aspirasi dan kepentingan masyarakat ditingkat nasional dalam ikut menentukan kebijakan pembangunan daerah secara integral dan berkesinambungan. Di Maguwo, dekat stadion gelanggang olah raga, dan dekat juga ke lapangan terbang Adisucipto, di areal seluas 136 hektar sedang dibangun sebuah Proyek Teluk Taman Air, atau Jogya Water Park Bay, yang luar biasa besar dan megah, menandingi proy...

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi IKA BTOT 19A

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI IKATAN ALUMNI BOEDOET TOT 19A (IKA BTOT 19A) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang, serta diiringi kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai alumni SMA Negeri 1, STM/SMK Negeri 1, ex.STM Negeri 5 (kini SMK Negeri 4), ex.STM PGRI 4 (kini SMK PGRI 10), ex.STM PGRI 5 (kini SMK PGRI 11) dan berdomisili di jalur Bis ex.Patas Mayasari Bhakti 19A jurusan Pasar Baru - Kalimalang. Yang dahulu atau kini sekolah-sekolah tersebut berkedudukan di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat dalam usaha pengabdian kepada almamater khususnya dan masyarakat serta bangsa pada umumnya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka dengan itikad luhur demi terwujudnya cita-cita tersebut, dibentuklah suatu organisasi dengan nama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A. BAB I NAMA, WAKTU dan TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A, disingkat IKA BTOT 19A. 2. IKA BTOT 19A d...