Keluarga IKABOEDOET, perlu bangga, karena seorang alumninya, menjadi tokoh penting dalam menjaga ketahanan pangan, kestabilitas supply dan harga pangan di DKI Jakarta. Arief Prasetyo Adi, lulusan Boedoet ’92, sejak 29 September 2015 lalu, dipercaya oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi, penjualan, jasa pergudangan, pergudangan dalam resi gudang, jasa pertokoan, dan pengangkutan bahan pangan (beras).
Salah satu tugas Arief adalah menjalankan fungsi perusahaan untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah DKI Jakarta dan menjadi pusat informasi bahan pangan di Asia Tenggara. Diharapkan dengan dikelola oleh para profesional dan pengalaman, Food Station agar mampu menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Arief sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputy CEO, COO di PT. Bez Retailindo, Paramount Enterprise International periode tahun 2013-2015. Dari tahun 2005 s/d 2013 menjabat beberapa posisi General Manager dan Senior Manager di PT. Lotte Shopping Indonesia, PT. Hero Supermarket, Tbk (termasuk 4 tahun di Hero Timika, Freeport Area) dan Esteem Challenge, Sdn, Bhd Malaysia. Arief memulai karirnya di tahun 2001, pada Program Management Trainee dan MIT Fresh Food di PT. Hero Supermarket, Tbk.
Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki perusahaan, Arief yang lulusan Magister Teknik, Manajemen Konstruksi tahun 2000 dan Sarjana Teknik Sipil tahun 1998 dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, melakukan terobosan dan pengembangan bisnis di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, PT. Food Station Tjipinang Jaya mampu ia dorong untuk maju dengan mantap dengan mewujudkan visi perusahaan, “ Menjadi Pusat informasi dan perdagangan bahan pangan Asia Tenggara”.
Saat ini Arief telah juga melakukan pengembangan Pasar Induk Beras Cipinang menjadi bamper pangan DKI Jakarta dan Nasional, pasar beras yang modern di Asia Tenggara, pusat pasar beras antar daerah dan antar pulau, pusat data perberasan (dan palawija) untuk DKI Jakarta maupun nasional, menjadi acuan harga bagi pasar beras dunia dan beberapa komoditi lainnya dan menjadikan perusahaan sebagai pusat pengembangan bursa komoditi (terutama beras).
Dirut PT Food Station Tjipinang yang lahir di bulan November 1974 ini, sejak tahun lalu bersama perusahaan sudah menggelar operasi pasar (OP) di 70 kelurahan, Arief mengatakan, dalam OP, pihaknya menjual beras, gula pasir dan minyak goreng. OP sendiri tidak hanya digelar di kantor kelurahan, tapi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan kantor RT/RW. OP dilaksanakan untuk menekan harga beras dan komoditi lainnya agar tidak melonjak tajam. “Sesuai pesan Pak Gubernur, OP setiap hari akan terus digelar di halaman kantor kelurahan dan wilayah yang warganya banyak membutuhkan,” katanya, Rabu (5/10). “Komoditi yang laris terjual yakni gula pasir satu kilogram sebanyak 18 ribu bungkus, minyak goreng kemasan sebanyak 20 ribu dan beras sebanyak 24 ton,” tandasnya.
Satu capaian Arief, adalah saat Juni 2016, perusahaan mampu mendatangkan mesin pengolah beras dari Vietnam yang memiliki kapasitas produksi hingga 4-5 ton per jam. Gubernur DKI Ahok, saat meresmikan penggunaan mesin ini mengatakan adanya mesin pengolah beras ini sangat tepat untuk meningkatkan kualitas beras dan bahwa Pemerintah DKI Jakarta memiliki tanggung jawab untuk menjamin ketercukupan, kualitas yang memadai, serta harga yang terjangkau atas komoditi beras.
Dan baru-baru ini Arief mampu mendatangkan mesin pengepakan beras otomatis untuk perusahaan, dan juga perusahaan di awal Oktober ini memiliki mesin filler (mesin pengemas atau packing) gula pasir otomatis. Dua mesin filler yang dibeli dari Surabaya, Jawa Timur ini, setiap menitnya mampu mengepak 15 kantong berukuran satu kilogram. Dirut PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi mengatakan, mesin filler produk lokal Surabaya ini cukup diandalkan. Terlebih saat ini PT Food Station tengah menggalakkan operasi pasar (OP).
Dan baru-baru ini Arief mampu mendatangkan mesin pengepakan beras otomatis untuk perusahaan, dan juga perusahaan di awal Oktober ini memiliki mesin filler (mesin pengemas atau packing) gula pasir otomatis. Dua mesin filler yang dibeli dari Surabaya, Jawa Timur ini, setiap menitnya mampu mengepak 15 kantong berukuran satu kilogram. Dirut PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi mengatakan, mesin filler produk lokal Surabaya ini cukup diandalkan. Terlebih saat ini PT Food Station tengah menggalakkan operasi pasar (OP).
Arief pada satu acara dengan teman-teman Boedoet di angkatannya, menyampaikan pesan agar dalam meraih cita-cita, jangan pernah berhenti untuk belajar dan bekerja mengejar cita-cita, never give up. Selamat menjalankan tugas untuk Arief, semoga apa yang telah dilakukan di perusahaan, mempunyai manfaat yang besar untuk masyarakat dan semoga karirnya semakin menanjak di masa depan. (IR)
Sumber: ikaboedoet.com