Mulai Bisnis dengan Semangat KKN (Konsisten, Komitmen dan Networking).
The Journey of Thousand Miles begins with One Step –Lao Tzu–Langkah pertama selalu akan menentukan ke arah mana kita menuju, setelah sebelumnya kita merencanakan dengan matang.
Perkenalan pertama dengan dunia usaha ketika saya masih duduk di kelas 3 SMAN 1 Jakarta tahun 2000, waktu itu ada teman yang punya usaha bengkel yang ingin membuat perlengkapan administrasinya seperti : kop surat, kartu nama, kwitansi, surat jalan dan lain-lain, sebenarnya sahabat saya ini tahu masalah tentang jasa usaha percetakan tapi dikarenakan kesibukan dalam menjalani usaha bengkel sehingga ia tidak sempat untuk mengurusnya.
Selain memberikan order pekerjaan pertama kepada saya beliau juga yang mengarahkan saya tentang alur jasa usaha cetakan dari awal sampai akhir dari pengalaman ia memulai usaha.
Sehingga setelah dapat menyelesaikan pekerjaan sahabat saya ini, saya jadi makin tertarik dengan usaha jasa percetakan dan dilanjut dengan membuat kop surat dan kartu anggota paskibra SMAN 1 Jakarta.
Setelah menjalankan usaha jasa percetakan ini, saya mulai mencari rekan usaha agar bisa membagi tugas jika ada kerjaan cetakan yang memerlukan harus berada di dua tempat dalam satu waktu. Dan itulah awal perkenalan saya dengan istri saya, Dian Kartika, yang alumni SMAN 1 Jakarta tahun 2001, dan saya merasa cocok bekerjasama dengannya. Sampai akhirnya kami menikah pada tahun 2002.
Setelah anak pertama kami lahir pada tahun 2003, kami lebih serius untuk menjalankan usaha jasa percetakan kami dan Alhamdulillah berturut-turut kami mendapat order cetakan dari salah satu distributor laptop impor dari Jepang, membuat brosur untuk toko-toko komputer yang ada di Jakarta dan Bandung, lalu membuat brosur dan x-banner untuk pameran komputer di JHCC yang dalam setahun diadakan sebanyak 3 kali.
Tapi ada cerita sedih juga dalam perjalanan kami, sewaktu pameran di JHCC tersebut, kami mendapat orderan lebih banyak dari biasanya dan kita tidak sadar saat itu istri sedang hamil muda trimester pertama, saking lelahnya dan begadang terus menerus selama 3 hari, istri saya sakit dan calon anak ke-3 kami keguguran, dari kejadian tersebut juga akhirnya kami lebih mawas diri kalau menerima orderan cetakan, sadar dirilah, sadar akan kekuatan dan kesehatan.
Pengalaman yang membanggakan adalah ketika kami mendapatkan order kerjaan untuk membuat buku kitab undang-undang untuk notaris dan mendapat orderan tersebut juga dari Rizkon Andhika alumni SMAN 1 Jakarta tahun 2001 yang kebetulan bekerja di sebuah event organizer, walaupun ada beberapa masalah dalam pengerjaan tapi hasil dari pekerjaan ini, kami dapat membantu orangtua membelikan rumah di bilangan Tambun – Bekasi. Rasanya begitu bahagia dan bersyukur kepada Allah walaupun sampai saat ini kami sendiri masih belum memiliki rumah pribadi.
Dan Alhamdulillah juga sampai saat ini kami masih dipercaya sebagai rekanan untuk pengadaan buku training Mandiri University, buku produk PT Nu Skin Indonesia dan Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri.
Seperti roda yang berputar kadang ada di atas dan kadang ada di bawah begitu juga usaha jasa percetakan kami, tidak selalu terus menerus kami ada di atas. Nah ketika tidak ada job cetakan saya coba memulai usaha fotography berawal juga dari ada yang mau buat brosur tapi tidak punya gambar atau image buat di brosur, dan terpaksa saya membeli kamera DSLR buat memfotonya, setelah itu malah jadi ketagihan dan saya banyak bertanya dan belajar dari siapa pun termasuk yang pertamab kepada Bang Chacha (Mirza Ichwanuddin) alumni SMAN 1 Jakarta tahun 1985 yang sering saya tanya tentang fotographi –Terima Kasih banyak Bang Chacha– , dan ada juga Mas Siendy Satria, suami dari mbak Rentauli Situmeang, alumni SMAN 1 Jakarta tahun 1987.
Pekerjaan foto yang ilmunya saya dapat secara otodidak, dari baca buku, gabung di forum online sampai tanya-tanya kepada yang sudah paham tentang foto, saya berani mengambil job bikin buku tahunan sekolah plus dengan saya langsung yang memfoto. Tapi belakang saya lebih tertarik ke arah fotobooth buat event-event. Dan event yang sudah saya ikuti yaitu reuni perak alumni SMAN 1 Jakarta angkatan 1987, acara Ikaboedoet angkatan 1981 di Senayan dan yang terakhir Reuni Ikaboedoet angkatan 1960 di kediaman tante Romi di Cibinong, saat itu saya diajak oleh bang Chacha. Dan termasuk juga event launching Kawasaki Motor di Senayan selama 3 kali event, serta avara-acara perpisahan dan pelepasan anak sekolah.
Alasan saya menerjuni dunia foto juga karena ada hasrat yang tersimpan saat sekolah di SMAN 1 Jakarta yang tidak kesampaian yaitu masuk ekskul OneGraph. Selain itu ada kalimat yang mengusik saya waktu mengantar ayah saya berobat di balai kesehatan yaitu “Hanya kepikunan yang setia menemani kita di hari-hari akhir menuju mati, setelah pasangan kita meninggalkan kita dan orang-orang yang kita cintai sudah sibuk dengan keluarganya”, dari kalimat itu saya tersadar, bahwa dengan kenangan yang tersimpan dalam media, bisa melambatkan kepikunan kita dan media tersebut bisa berupa foto-foto kenangan dan video kegiatan selama kita masih hidup dan sebelum mengalami kepikunan, karena kepikunan tidak bisa dihindari.
Itulah kisah saya dalam memulai dan membangun bisnis yang berawal dari modal seadanya namun dengan semangat KKN (Konsisten, Komitmen dan Networking), bisnis saya bertumbuh. Konsisten dalam menjalankan usaha, walaupun banyak rintangan yang saya hadapi, saya tetap fokus membangun usaha. Komitmen terhadap semua yang sudah saya janjikan kepada diri saya, keluarga, kawan dan pelanggan. Komitmen memberikan yang terbaik yang membuat bisnis saya bertumbuh. Dan networking-lah aset utama saya, dengan berjejaring dan bersilahturahmi, bisnis saya mendapatkan referral yang sangat baik, networking di almamater kebanggaan kami, Boedoet, menjadikan kami mempunyai keluarga besar yang saling mendukung dan saling menyukseskan. Semoga dapat menginspirasi kawan-kawan saya untuk tidak takut memulai usaha. (Agus Maulana, 0859 4519 0555), Editor : IR
Sumber: ikaboedoet.com
Comments
Post a Comment