Skip to main content

Boedoet Award 2012: Dari Boedoet 85 Ke Lintas Angkatan

Tutur bahasanya ramah, namun tegas dan mantap. Tipe generasi masa kini yang sangat paham apa keinginannya. Bukan hanya itu, kemampuan menuangkan pendapat dalam bentuk tulisan pun tergolong baik. Dia Anton Frian Yohanes Reynaldo, salah satu penerima BOEDOET AWARD 2012, sebuah program beasiswa dari IKABOEDOET 1985 yang diberikan kepada siswa SMA Negeri 1 Jakarta atas prestasi  akademik yang telah dicapai. Frian, begitu ia disapa, kini terdaftar sebagai mahasiswa di jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Lulusan SMA Negeri 1 Jakarta ini mengaku bangga bisa mendapatkan penghargaan berupa beasiswa yang dianggap cukup prestisius ini.

Tidak hanya Frian yang lolos seleksi, beberapa nama penerima BOEDOET AWARD 2012 tercatat masuk di PTN terkemuka. Sebut saja Chaerul Umam yang berhasil diterima di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui jalur undangan dan mendapatkan beasiswa penuh BIDIK MISI. Juga ada Mariana yang saat ini sudah terdaftar sebagai mahasiswi di jurusan Teknologi Bioproses Universitas Indonesia (UI). Belum lagi beberapa yang diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB), UNDIP, UNIBRAW, dan UNJ.

Awal Mula

Bermula dari diskusi di akhir tahun 2007 yang digagas alumni kelas 3 IPA 1 (PASSAT), SMA Negeri 1, 1985, yang “prihatin” terhadap prestasi akademik “BOEDOET” yang dipandang menurun, beberapa teman melontarkan ide-ide sebagai upaya untuk mengembalikan citra SMA yang terletak di jalan Budi Utomo, Jakarta ini sebagai sekolah unggulan melalui prestasi akademik.

Setelah melalui perdebatan panjang, diputuskanlah sebuah program untuk memotivasi siswa/siswi SMA Negeri 1 Jakarta agar dapat terus meningkatkan kinerja akademiknya. Sebuah program  insentif dan suportif dalam bentuk beasiswa yang disebut PASSAT AWARD, disepakati untuk diluncurkan, dengan sumber dana yang kami kumpulkan dari alumni PASSAT. Dalam perjalanannya, banyak alumni Boedoet 1985 lainnya yang berkeinginan menyumbangkan dananya untuk kegiatan ini. Bahkan ada sumbangan juga dari alumni Boedoet 1984, dan lembaga di luar Boedoet.  Maka dari itu dalam acara penganugerahannya pada tanggal 31 Maret 2008 di SMA Negeri 1 Jakarta, penghargaan ini kami ubah namanya menjadi PASSAT PLUS AWARD. Penerima penghargaan ini adalah William, yang saat ini telah menyelesaikan pendidikannya di jurusan Teknologi Informasi, BINUS.  Juga ada Restianto yang sudah lulus dari AKAMIGAS, serta Amalia yang sudah menyelesaikan studinya dari Teknik Kimia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. William menyatakan bahwa ia sangat bangga bisa terpilih mendapatkan beasiswa ini, karena ia merasa prestasinya dihargai, dan ia dapat membantu meringankan beban orangtuanya. Alumni Boedoet 2008 ini juga menyatakan kesediaannya untuk ikut berperan mendukung kegiatan ini.

Berubah Menjadi Boedoet Award

Karena makin banyak teman-teman dari IKABOEDOET 1985 yang ingin berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan dananya untuk program ini, sempat terpikir untuk mengubah nama penghargaan ini menjadi BOEDOET 85 AWARD. Namun dengan berbagai pertimbangan agar kegiatan ini nantinya menjadi “milik” dan mendorong partisipasi aktif semua alumni Boedoet, serta untuk menghormati Sartono Mukadis (alumni Boedoet 1965), yang menjadi inspirasi program ini, disepakatilah sebuah nama: BOEDOET AWARD.

Hingga kini, BOEDOET AWARD, di luar PASSAT AWARD, sudah dibagikan 3 kali. Salah satu penerima penghargaan ini adalah Ichsan Irwanto, yang saat ini memasuki tahun ke-3 kuliah di jurusan Kimia, IPB. Mahasiswa yang bercita-cita menjadi dosen/peneliti ini, merasa bangga dan sangat terbantu dengan penghargaan ini. Waktu itu ia bisa melunasi berbagai tunggakannya selama ia bersekolah di SMA 1 Jakarta dengan uang beasiswa BOEDOET AWARD yang diterimanya.

Walaupun belum banyak, kegiatan ini telah mendapat banyak bantuan dari alumni angkatan lainnya. Pada penganugerahan BOEDOET AWARD 2012, kami mendapatkan dukungan dana dari alumni Boedoet 1966. Sungguh kebahagiaan yang luar biasa. Belum lagi dukungan positif dari Kepala Sekolah, Guru, dan Staf di SMA Negeri 1 Jakarta.

Ke depannya, kami berharap semakin banyak alumni Boedoet lintas angkatan yang mendukung BOEDOET AWARD, bahkan kami mendorong agar kegiatan ini bisa menjadi program reguler dari IKABOEDOET. Untuk itu, kami selalu akan melakukan komunikasi dengan alumni lintas angkatan untuk program-program IKABOEDOET 1985 dilakukan bersama dan yang mempunyai dampak yang baik bagi citra SMA 1 dan alumninya. Dalam hal ini termasuk juga program Bakti Sosial Pengobatan Umum Gratis (BS-PUG) yang diselenggarakan setiap tahun.

Suatu masa nanti tidak akan ada lagi IKABOEDOET 1985, namun IKABOEDOET akan terus ada dan terus menjadi kebanggaan sekolah dan alumninya, serta tetap berperan aktif membangun karakter dan prestasi yang unggul. Mari terus berbuat, agar tetap hidup dan bermakna! (aries prima)

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi IKA BTOT 19A

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI IKATAN ALUMNI BOEDOET TOT 19A (IKA BTOT 19A) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha pengasih dan Maha penyayang, serta diiringi kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai alumni SMA Negeri 1, STM/SMK Negeri 1, ex.STM Negeri 5 (kini SMK Negeri 4), ex.STM PGRI 4 (kini SMK PGRI 10), ex.STM PGRI 5 (kini SMK PGRI 11) dan berdomisili di jalur Bis ex.Patas Mayasari Bhakti 19A jurusan Pasar Baru - Kalimalang. Yang dahulu atau kini sekolah-sekolah tersebut berkedudukan di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat dalam usaha pengabdian kepada almamater khususnya dan masyarakat serta bangsa pada umumnya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka dengan itikad luhur demi terwujudnya cita-cita tersebut, dibentuklah suatu organisasi dengan nama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A. BAB I NAMA, WAKTU dan TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Ikatan Alumni Boedoet TOT 19A, disingkat IKA BTOT 19A. 2. IKA BTOT 19A d