Tidak terasa komunitas 19A telah berusia 21 tahun, tapi keberadaanya antara ada dan tiada. Ada hanya karena keharusan dari sebuah tradisi yang telah melekat didada, walau bergerak sunyi bagaikan pergerakan dibawah tanah. 19A memang hanyalah sebuah rumah singgah yang tak pernah mempunyai pondasi apapun, hanya ada tiang-tiang peyanggah untuk berdirinya sebuah atap. Rumah singgah untuk bersenda gurau dan bernostalgia akan masa lalu, setelah hal tersebut dirasa cukup mengobati kerinduan maka rumah ini pun akan sepi kembali. 19A memang hanyalah sebuah komunitas terbatas, tanpa ikatan dan tanpa paksaan sehingga untuk masuk didalamnya hanya cukup bermodalkan keiklasan semata. Tapi mungkin hanya segelintir kawan-kawan yang memahami filosofi dari keberadaan 19A tempo dulu, bahwa 19A ada karena saat remaja dahulu kita adalah saudara se-bis. Saudara yang telah berikrar walau tak pernah terucap bahwa kita akan saling menjaga dan saling melindungi satu...