Skip to main content

Studi Banding SMK Banjar Asri Bandung



Senin, 30 Januari 2017 – SMK Negeri 1 Jakarta kedatangan tamu dari SMK Banjar Asri Bandung, Kepala Sekolah dan Wakil beserta Kepala Jurusan dan OSIS menyambut kedatangan SMK Banjar Asri dalam rangka Studi Banding.

SMK Banjar Asri mengirimkan sekitar 120 siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Mereka didampingi oleh Kepala Sekolah Bapak Taryat Sunandar beserta Kepala Jurusan TKR dan TKJ. Studi Banding diawali dengan sambutan dan pemaparan Profil SMK Negeri 1 Jakarta oleh Drs. Asep Supriatna Hadiri selaku Kepala Sekolah, dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Taryat Sunandar selaku Kepala Sekolah SMK Banjar Asri.

Selesai Sambutan dan Pemaparan Profil SMKN 1 Jakarta, diadakan sesi tanya jawab dan selanjutnya siswa siswi SMK Banjar Asri di dampingi oleh pengurus OSIS untuk menuju Jurusan TKR dan TKJ.

Pemberian Plakat
Siswa Siswi TKR SMK Banjar Asri di Jurusan TKR di dampingi oleh Kepala Jurusan Bpk. Udin
Siswa Siswi TKR SMK Banjar Asri di Jurusan TKR di dampingi oleh Guru Produktif Bpk. Dudung
Siswa Siswi TKR SMK Banjar Asri di Jurusan TKR di dampingi oleh Guru Produktif Bpk. Purwanto
Siswa Siswi TKJ SMK Banjar Asri di Jurusan TKJ di dampingi oleh pengurus OSIS
Siswa Siswi TKJ SMK Banjar Asri di Jurusan TKJ didampingi oleh Kepala Jurusan TKJ (Ibu Nurmiyati) dan Guru Produktif (Bpk. Hasan)
Siswa Siswi TKJ SMK Banjar Asri di Jurusan TKJ didampingi oleh Toolman Jurusan TKJ (Bpk. Awan)

Sumber: smkn1jakarta.sch.id/

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah “Entuh (pertemuan Kali Bekasi dengan Kalimalang / Kali Tarum Barat) dulu, kali prempuan ama kali lakian ga pernah nyatu, baru karang-karang enih aja nyatunya.” (“Itu dahulu, kali perempuan dengan kali lelaki tidak pernah bersatu, baru sekarang ini saja bersatunya”). Begitulah yang digambarkan nenek saya ketika bercerita tentang Kali Bekasi dan Kali Tarum Barat atau sering dikenal dengan nama Kalimalang. Kali Bekasi yang mengaliri air dengan deras meliuk-liuk gagah seperti jalan ular dari hulunya di selatan yang berada di pegunungan di Bogor sampai ke muaranya di laut utara Jawa, diidentikkan dengan sosok laki-laki. Sedang kali buatan Kali Tarum Barat (Kalimalang) yang begitu tenang mengaliri air dari Waduk Jatiluhur di sebelah timur ke barat di Bekasi dan Jakarta, digambarkan dengan sosok perempuan. Menurut cerita nenek, awalnya air Kalimalang dengan air Kali Bekasi diceritakan “ga bisa dikawinin” (“tida