Skip to main content

Seminar Motivasi Istitute STIAMI Di SMKN 4 Jakarta



Jakarta-KIR4. Kamis (19 Januari 2017) diadakan acara seminar motivasi oleh institute STIAMI di SMK Negeri 4 Jakarta. Acara ini dimulai pukul 08.00-15.00  yang terbagi menjadi 3 sesi. Tepatnya acara ini di adakan di ruang multimedia di SMKN 4 Jakarta. Tujuan acara ini adalah memotivasi siswa kelas 12 yang akan menghadapi ujian nasional. Sebagai kepala Kaprog Normatif Adaptif Bapak Abdul Rahman, S.Pd, M.Si tak henti-henti mengingatkat kepada siswa-siswi SMKN 4 Jakarta “Guru memang bukan orang hebat tetapi kalian semua bisa menjadi hebat berkat jasa seorang guru” Itulah yang harus mereka tanamkan sejak dini. Dari hasil hipnoterapy diharapkan siswa-siswi kelas 12 makin percaya diri dalam belajar untuk menghasilkan nilai yang baik.

Selain itu juga dalam rangkaian acara terdapat hipnostudy yang dipimpin oleh Kak Arfan. Di mana kegiatan tersebut bertujuan untuk menghilangkan aura negatif dalam diri siswa-siswi yang mensugestinya agar siap menjadi seseoang yang bangkit mengejar cita-cita dan membanggakan orang tua. Siswa diperkenankan untuk mengambil posisi nyaman terlentang dengan memejamkan mata. Lalu Kak Arfan memberikan renungan motivasi kepada siswa. “Acaranya bagus, kita termotivasi untuk giat belajar dan sukses mengejar cita-cita” ujar salah satu siswa.Dari seminar tersebut para orang tua murid sangat mendukung, karena salah satu wujud cara siswa agar lebih baik lagi dalam mengikuti kegiatan belajar terutama dalam menghadapi UN di 2017 ini .(Ovi)

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah “Entuh (pertemuan Kali Bekasi dengan Kalimalang / Kali Tarum Barat) dulu, kali prempuan ama kali lakian ga pernah nyatu, baru karang-karang enih aja nyatunya.” (“Itu dahulu, kali perempuan dengan kali lelaki tidak pernah bersatu, baru sekarang ini saja bersatunya”). Begitulah yang digambarkan nenek saya ketika bercerita tentang Kali Bekasi dan Kali Tarum Barat atau sering dikenal dengan nama Kalimalang. Kali Bekasi yang mengaliri air dengan deras meliuk-liuk gagah seperti jalan ular dari hulunya di selatan yang berada di pegunungan di Bogor sampai ke muaranya di laut utara Jawa, diidentikkan dengan sosok laki-laki. Sedang kali buatan Kali Tarum Barat (Kalimalang) yang begitu tenang mengaliri air dari Waduk Jatiluhur di sebelah timur ke barat di Bekasi dan Jakarta, digambarkan dengan sosok perempuan. Menurut cerita nenek, awalnya air Kalimalang dengan air Kali Bekasi diceritakan “ga bisa dikawinin” (“tida