Skip to main content

Pendistribusian Bantuan Biaya Peningkatan Mutu Pendidikan, KJMU



JAKARTA – sebanyak 415 Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau yang kerap disebut KJMU telah terdistribusi kepada para Peserta Didik Penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang saat ini telah berhasil naik jenjang dan berstatus Mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Pendistribusian KJMU dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jl. Jatinegara Timur IV, Rawabunga, Kecamatan Jatinegara.

Dari 594 Mahasiswa pendaftar KJMU, sebanyak 435 merupakan Mahasiswa pada PTN di lingkungan Jabodetabek. Selebihnya tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

KJMU telah diluncurkan sebelumnya oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dengan mengundang perwakilan Mahasiswa dari PTN di Jabodetabek, Jumat (16/12/2016). Peluncuran KJMU dilakukan dengan pemberian Kartu ATM (Kartu Fisik) KJMU secara Simbolik kepada 23 Mahasiswa Perwakilan PTN di Jabodetabek.

Pada Tahun Ajaran 2016/2017, KJMU diberikan hanya kepada Peserta Didik Penerima KJP yang lulus Sekolah Menengah Atas dan se-derajat di tahun 2016 dan lolos Ujian Masuk PTN di tahun yang sama. Namun untuk Tahun Ajaran 2017/2018 dan seterusnya, KJMU dapat diberikan kepada Peserta Didik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi yang baru lulus maupun alumni maksimal 1 tahun kelulusan dari Ujian Masuk PTN 2017.

Pendataan KJMU tidak dapat dilakukan secara mandiri. Peserta Didik dan/atau Alumni yang ingin mendaftarkan diri menjadi penerima KJMU dapat mendaftar di sekolah asalnya setingkat SMA dan se-derajat. (UPT P4OP)

sumber : http://disdik.jakarta.go.id

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah “Entuh (pertemuan Kali Bekasi dengan Kalimalang / Kali Tarum Barat) dulu, kali prempuan ama kali lakian ga pernah nyatu, baru karang-karang enih aja nyatunya.” (“Itu dahulu, kali perempuan dengan kali lelaki tidak pernah bersatu, baru sekarang ini saja bersatunya”). Begitulah yang digambarkan nenek saya ketika bercerita tentang Kali Bekasi dan Kali Tarum Barat atau sering dikenal dengan nama Kalimalang. Kali Bekasi yang mengaliri air dengan deras meliuk-liuk gagah seperti jalan ular dari hulunya di selatan yang berada di pegunungan di Bogor sampai ke muaranya di laut utara Jawa, diidentikkan dengan sosok laki-laki. Sedang kali buatan Kali Tarum Barat (Kalimalang) yang begitu tenang mengaliri air dari Waduk Jatiluhur di sebelah timur ke barat di Bekasi dan Jakarta, digambarkan dengan sosok perempuan. Menurut cerita nenek, awalnya air Kalimalang dengan air Kali Bekasi diceritakan “ga bisa dikawinin” (“tida