Skip to main content

Boedoet NOBAR Galang, Donasi BANGKIT BOEDOET

HIKS….HIKS…HIKSSSS

BOEDOETERSSSS

Ternyata  GAK MUDAH  YAAAAAAA

Ngumpulin  Boedoet NOBAR
Galang  DONASI  BANGKIT  BOEDOET

B97. Memiliki  Ide Cermelang .
Memanfaatkan  Situasi untuk
Mengumpulkan   teman2 seluruh
Angkatan..kumpul  nobar..ditempat historis  dengan film. Yang ngehits…..

Bioskop sdh  dibayar.. dan  di close khusus untuk Boedoeters…
Bukan cuma  untung  dan ruginya  secara  materi….

Tapi  semangat  berkumpul. Dan mengalang  donasi   buat teman 2  untuk Bimbel Bangkit Boedoet nya  yang utama yang kita harapkan dari  Nobar  ini…..

Bayangkan  ada  51  angkatan  Boedoet yang tersebar
Namum  kuota  1 bioskop  aja  gak terpenuhi….
Beda  dengan  SMA dan Komunitas   lainnya
Yang penuh  sesak  menjejali  bioskop ..

Tapi……
Jangan  ngaku  ANAK  BOEDOET
kalau  kita  hoplessss.. patah semangat
Kagak  ada  ceritanya  ANAK BOEDOET
Kayak gitu……

Yukkkk  ahhh…

Buat yang udah  daftar. Thanks
Buat yang belum transfer.. buruan deh

Buat yang galau, udah  daftar  yuk
Buat  yang belum  tau. Kirim deh  info ini

Nah yang terima  broadcast  ini.
Sebarin  dan ajak deh
Teman yang lain.. untuk  kumpul  bareng
dan berdonasi dengan saudara  sealumni

Yukkk  ahh  dukung  dan support  .
Giat giat Keren  dan bermanfaat  di Boedoet.

ANTRI  KARCIS ..

– Njah Restoe  B84 : 08568778350
– Mono    B97  : 087878875200
– Eva  Amroe  B97 : 0811951467

Pendaftaran.diperpanjang  sampai
KAMIS  15 September  2016

Jangan Lupa ya  ..Transferannya

BCA 7650510776
Deasy Yuanasari (B97)

Janggggkrikkkk Bossssss !!!

Sumber: ikaboedoet.com

Comments

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah “Entuh (pertemuan Kali Bekasi dengan Kalimalang / Kali Tarum Barat) dulu, kali prempuan ama kali lakian ga pernah nyatu, baru karang-karang enih aja nyatunya.” (“Itu dahulu, kali perempuan dengan kali lelaki tidak pernah bersatu, baru sekarang ini saja bersatunya”). Begitulah yang digambarkan nenek saya ketika bercerita tentang Kali Bekasi dan Kali Tarum Barat atau sering dikenal dengan nama Kalimalang. Kali Bekasi yang mengaliri air dengan deras meliuk-liuk gagah seperti jalan ular dari hulunya di selatan yang berada di pegunungan di Bogor sampai ke muaranya di laut utara Jawa, diidentikkan dengan sosok laki-laki. Sedang kali buatan Kali Tarum Barat (Kalimalang) yang begitu tenang mengaliri air dari Waduk Jatiluhur di sebelah timur ke barat di Bekasi dan Jakarta, digambarkan dengan sosok perempuan. Menurut cerita nenek, awalnya air Kalimalang dengan air Kali Bekasi diceritakan “ga bisa dikawinin” (“tida