Skip to main content

Sambutan Ketua Ikaboedoet pada Reuni Akbar Alumni SMA Negeri 1 Jakarta 2012

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita semua masih diberikan kesehatan dan kesempatan dalam melaksanakan aktifitas kehidupan kita sehari-hari.

Keluarga besar Alumni SMA Negeri 1 Jakarta yang saya banggakan dan saya cintai, pada kesempatan yang masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1433 H, saya atas nama Pribadi dan Keluarga serta Pengurus Ikaboedoet, menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Ikaboedoet adalah Paguyuban Alumni SMA Negeri 1 Jakarta yang sudah menunjukkan kiprahnya memberikan warna sebagai wadah dalam membentuk dan menjalin hubungan silaturahim antara alumni semua angkatan. Dulu kita merupakan siswa SMA Negeri 1 Jakarta, dan saat ini telah meninggalkan bangku sekolah yang relatif cukup lama, namun hubungan yang erat semasa sekolah tak terputus, dan ini dilakukan baik oleh masing-masing angkatan maupun oleh antar angkatan dalam bentuk pertemuan dan kegiatan-kegiatan yang positif.

Rekan-rekan Alumni yang tergabung dalam Ikaboedoet yang saya cintai, keberadaan Ikaboedoet sangat memberikan kontribusi yang besar bagi sekolah, terutama dengan sumbangsih pemikiran dan perhatian kepada SMA Negeri 1 Jakarta saat ini baik dalam bentuk materi maupun bentuk lainnya, khususnya dalam Pengembangan dan Peningkatan Prestasi dan Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 1 Jakarta. Sehingga pada saat ini SMA Negeri 1 Jakarta tidak lagi sebagai sekolah yang mempunyai julukan “hobby tawuran”, namun sudah menjadi sekolah “yang berprestasi”. Hal ini dibuktikan dengan beberapa tahun terakhir ini, 100 % siswa SMA Negeri 1 Jakarta lulus dalam menempuh Ujian Nasional dan banyak yang diterima secara langsung di Perguruan Tinggi Negeri. Untuk itu, saya atas nama Pengurus Ikaboedoet menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rekan Alumni yang telah memberikan perhatian begitu besar untuk terus meningkatkan hubungan sesama Alumni dan juga bantuannya dalam memajukan sekolah kita tercinta.

Hubungan yang tidak terputus antar alumni salah satunya karena adanya Reuni Akbar yang dibuat oleh Pengurus Ikaboedoet, yang bertujuan merekatkan hubungan satu alumni dengan alumni lainnya, sehingga menjadikan Alumni SMA Negeri 1 Jakarta yang sangat disegani dan membuat bangga seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Jakarta, baik Kepala Sekolah, Guru, Pegawai Tata Usaha, Siswa-Siswi serta Alumninya itu sendiri.

Dan akhirnya, saya menyampaikan selamat melaksanakan Reuni Akbar 15 September 2012 ini, seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Panitia Reuni yang telah mempersiapkan acara reuni ini dengan sebaik-baiknya, dan ucapan terima kasih pula saya sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung Acara Reuni ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan barokah dan restuNya kepada kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta,  6 September 2012

Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Jakarta

( Ikaboedoet )



Chairul Tanjung

Ketua Umum

Sumber: Ikaboedoet.org

Popular posts from this blog

Rute Bus Kota "PPD" Reguler Jaman Dulu

PPD Reguler 10 Jurusan : Terminal Blok M - Terminal Senen. Rute: Terminal Blok M - Radio Dalam - Velbak - Sudirman - Thamrin - Monas - Harmoni - Pasar Baru - Terminal Senen - Tripoli - Pejambon - Gambir - Monas - Dukuh Atas - Thamrin - Sudirman - Pakubuwono - Taman Puring. PPD Reguler 11 Jurusan : Terminal Blok M - Pejambon Rute : Terminal Blok M - Kyai Maja - Barito - Velbak - Pakubuwono - Hang Lekir - Jenderal Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat Raya - Kwini II - Pejambon PPD Reguler 12 Jurusan : Terminal Blok M - Lapangan Banteng Utara Rute : Terminal Blok M - Iskandarsyah - Senopati - Bundaran Senayan - Jenderal Sudirman - Hotel Indonesia - MH. Thamrin - Merdeka Barat - Majapahit - IR. H. Juanda - Jl. Pos - Gedung Kesenian - Lapangan Banteng Utara PPD Reguler 13 Jurusan : Terminal Lebak Bulus - Pejambon Rute : Terminal Lebak Bulus - RS Fatmawati - Wijaya II - Wijaya I - Senopati - Sudirman - Imam Bonjol - Diponegoro - Salemba Raya - Kramat

Sepenggal Kisah Tragedi Boedoet Kelabu 1989

Ini sepenggal kisah pribadi yang terjadi 20 tahun yang lalu di awal bulan Oktober 1989 di jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Bukan bermaksud untuk menguak kembali luka lama yang telah berlalu, tapi ini hanya sebuah cermin bagi generasi-generasi berikutnya untuk lebih menghargai arti sebuah persatuan dan kesatuan diantara sesama anak bangsa. Sebagai salah seorang siswa baru di SMA Negeri 1, saya termaksud orang yang dapat berbangga hati karena dapat diterima disebuah sekolah favorit yang isinya memang banyak dari kalangan anak-anak borju dan pejabat. Mungkin diantara ratusan murid SMA 1 hanya sayalah yang kere dan tak pernah bisa berdandan rapi. Penampilan saya lebih banyak meniru tokoh novel remaja yang ngetop saat itu, Lupus. Baju selalu dikeluarkan dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Kedua lengan baju digulung walaupun tak berotot, tas dengan tali yang panjang sampai sebatas paha, sepatu capung alias Butterfly dan tak lupa celana abu-abu yang sudah dekil karena sudah semi

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah

Pemisahan Aliran Kali Bekasi dan Kalimalang, Memisahkan antara Anugrah dan Musibah “Entuh (pertemuan Kali Bekasi dengan Kalimalang / Kali Tarum Barat) dulu, kali prempuan ama kali lakian ga pernah nyatu, baru karang-karang enih aja nyatunya.” (“Itu dahulu, kali perempuan dengan kali lelaki tidak pernah bersatu, baru sekarang ini saja bersatunya”). Begitulah yang digambarkan nenek saya ketika bercerita tentang Kali Bekasi dan Kali Tarum Barat atau sering dikenal dengan nama Kalimalang. Kali Bekasi yang mengaliri air dengan deras meliuk-liuk gagah seperti jalan ular dari hulunya di selatan yang berada di pegunungan di Bogor sampai ke muaranya di laut utara Jawa, diidentikkan dengan sosok laki-laki. Sedang kali buatan Kali Tarum Barat (Kalimalang) yang begitu tenang mengaliri air dari Waduk Jatiluhur di sebelah timur ke barat di Bekasi dan Jakarta, digambarkan dengan sosok perempuan. Menurut cerita nenek, awalnya air Kalimalang dengan air Kali Bekasi diceritakan “ga bisa dikawinin” (“tida